Sekelompok tim sukses yang mengusung calon presiden ‘Schizy’ sedang kebingungan.
Pasalnya, mereka terlanjur mencetak poster liflet berfotokan ‘Schizy’ sejumlah 3 juta eksemplar. Usut punya usut, tampak di sudut kanan foto liflet; nama
studio foto hasil gugling si
pembuatnya. Ketua Tim suksesi bingung bukan kepalang. Ia pun melaporkan kejadian ini kepada komandan suksesi.
“Maaf, komandan. Nama studio foto
tanpa sengaja tercetak di liflet. Padahal, penyebarannya tinggal besok. Kita bisa kena pelanggaran hak cipta! Padahal anggaran
kita kan mentok! Gimana
nih?”
Setelah berpikir sejenak, komandan suksesi justru menelepon kantor studio foto, “Halo! Studio Foto MakNyus? Begini pak. Kami dari partai Sompret, hendak mengusung ‘Schizy’ sebagai calonnya. Pak ‘Schizy’ ini bagus lho! Sudah kapabel di bidang sosial, penulisan, bahkan ekonomi.
Tak diragukan lagi bahwa ia bisa
memimpin negeri ini dengan lebih baik. Nah, untuk mendukung bakal calon
yang luar biasa ini, saya membutuhkan studio yang juga luar biasa, seperti
studio Maknyus ini!
Bagaimana?”
Tanpa tahu
fotonya sudah diambil tim sukses, pimpinan Studio foto mau-mau saja merespon positif tawaran sang komandan, “Baiklah
saya setuju. Saya akan bayar tiga ribu rupiah untuk setiap poster liflet yang
dicantumkan! Bagaimana?”
Komandan suksesi
pun sukses memecahkan masalah.
Ketua tim yang penasaran lantas bertanya, “Bagaimana,
pak? Kita disuruh membayar berapa untuk hak cipta?”
Komandan nyengir
berkata, “Siapa yang mau bayar? Kita malah dibayar kalau poster itu nyebar!”
***
Wow,,, asyik bukan? Negosiasi yang begitu mengena, memutarbalikkan
keadaan dari prediksi awal merugi
menjadi menguntungkan. Beginilah tipe pemimpin top dalam negosiasi. Tapi, jangan lantas
kita lupa akan sejarah.
Nabi Saw pernah berulang kali
menahan gempuran nego para cecunguk Quraisy agar menghentikan jalan dakwahnya.
Apa kata Nabi menampar nego para kafirun itu?
"... Kitab yang
dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam Bahasa Arab, untuk kaum yang
mengetahui [3] yang membawa berita gembira dan yang membawa
peringatan, tetapi kebanyakan mereka berpaling, tidak mau mendengarkan...(Fushilat
3-4)”, demikian dibacakan Nabi ketika Quraisy mengimingi harta, kedudukan,
kerajaan, kesehatan, apa saja;
asal dakwah Nabi dihentikan!
“Hai orang-orang
kafir. aku tidak menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah apa
yang aku sembah…hingga akhir ayat QS Kafirun”, demikian ketegasan Nabi tatkala
mereka menawari model fifty-fifty, “Kau nyembah Tuhanku, maka aku pasti akan
nyembah Tuhanmu!”
Terakhir,
Al Kahfi dipaparkan berlatarkan kisah Ashabul Kahfi sekaligus pengelana bernama Dzulqarnain. Sepaket
dengan itu, ruh dijelaskan gamblang melalui surat Al-Isra’. Demikian jawaban
Nabi akan pertanyaan Yahudi yang coba ikut-ikutan memojokkan Nabi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar