The
Gunners diisi oleh punggawa-punggawa muda. Saat era Thierry Henry jadi ujung
tombaknya, semusim mereka tak pernah kalah di liga. Semangat jiwa muda mungkin
menjadi pelejitnya, identik dengan energi seribu kuda, dan biasanya tertarik
oleh hal yang unik, jauh dari normalitas dan prosedur yang biasa. Makanya,
penulis mengunggah artikel aneh ini, yang kali ini berkisah tentang seorang
sahabat yang menceritakan detail perencanaan pembuncahan ruhiyah-spiritual
selama Ramadhan, yang ditulis dan ditekadkan semenjak Sya’ban. Isinya sih,
tidak jauh dari agenda sunnah ala Ramadhan. Paling tidak; sesuai jiwa muda.
Unik, aneh, dan mudah-mudahan masih sejalan dengan syariat. Berikut ini
amunisi-amunisi the Gunners Sya’ban:
1) SQ-i’am. Untuk kali ini, S-nya tidak sunnah, tetapi wajib. Namun, Q-nya
disunnahkan dari dalil yang cukup panjang. Bacanya; Shiyam dan Qiyam. Dua kembar
identik yang serupa tapi jauh berbeda. Shiyam wajib di siang, qiyam (tarawih+witir)
sunnah di malam, tapi mencerminkan tentang keunikan ibadah di bulan Ramadhan. Karena
uniknya, dijadikan satu. Orang-orang pada umumnya menargetkan kedua ibadah ini
sempurna; seluruh hari di bulan Ramadhan disapu bersih. Jadi, mari kita tulis
di lembar pertama catatan utama kita; jangan kurang, jangan lebih: SQ-i’am.
2) Jono dan Jodo. Keduanya berjodoh, merefleksikan realisasi atas doa yang
selalu digemborkan tatkala khatam Quran; “...War zuqnaa tilaawatahuu aanaa allaili wa athroofan nahaar...”artinya;
...dan karuniakan (rezekikan) kami, selalu sempat membaca Quran pada malam dan
siang hari.... (katanya sih, doanya Anas
bin Malik). Kalau kita mau berdoa memohon rezeki (materi, cinta, dsb.),
biasanya kita berusaha juga bukan? Maka, agak aneh jika kita hanya berdoa mohon
disempatkan waktu membaca Quran di siang dan malam, tetapi sulit
merealisasikannya seumpama dengan rezeki jenis lain. Jadi, JONO dan JODO ini
adalah wujud keseimbangan rezeki Allah berupa waktu luang selama siang dan
selama malam. Sahabat saya ini membuat kedua nama ini, kepanjangan dari
kebalikannya; One Night One Juz dan One Day One Juz. Bagi yang setuju
target ini optimis terealisasi, silakan catat di kolom perencanaan Anda. Oke?
Sip.
3) Podo Nopo. Terlihatnya sih seperti bahasa Jawa, namun di baliknya
terdapat hikmah yang besar; mulai dari kemuliaan penunainya dan penyempurna
sedekah harian. Kita panjangkan akronim ini secara terbalik menjadi; One Dhuha
One Power + One Power One Night; secara detail, kita maksudkan dengan shalat dhuha
di kala pagi (penyempurna sedekah harian) dan shalat tahajjud di kala malam
(kemuliaan dari Allah Swt). Ayuk, yang jarang membiasakan, mari kita biasakan.
4) 12-Ruhya. Harga rumah di Jakarta terus merangkak naik, tapi rumah di surga
bisa dicicil, bahkan dibikin secara sporadis. Tak lain salah satunya dengan shalat
ini. Karena memang kekhususan 12 rakaat shalat ini seimbang dengan sebongkah
rumah cahaya (ruhya) di surga. Kata Nabi Saw dicuplik dari Shahih Muslim, bahwa
12-nya meliputi; 2 rakaat sebelum Subuh, 4 rakaat sebelum dhuhur, 2 rakaat
setelah dhuhur, 2 rakaat setelah magrib, dan 2 rakaat setelah isya’. Nah,
sekarang terserah, hari-hari di Ramadhan mau disapu bersih, atau hanya beberapa
gelintir, atau kalau perlu sekarang pun bisa, sehari-hari pun bisa. Karena ini
berlaku bagi seluruh hari yang Allah rezekikan kepada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar